Kota di zaman modern ini dipenuhi dengan gedung pencakar langit dan jalan layang sedang dibangun lebih tinggi dan lebih tinggi. Semua ini adalah hasil dari teknologi orang modern. Namun, dengan pembatasan bersamaan di bidang pandang, mata orang-orang memiliki lebih sedikit dan lebih sedikit kesempatan untuk melihat jauh.
Karena tidak perlu melihat jauh, mata orang-orang telah berangsur-angsur menjadi tidak mampu melihat jauh. Ditambah lagi peralatan elektronik seperti tv, game, komputer dlll yang dilihat terlalu lama membuat mata manusia menjadi lelah dan lemah.
Pengelihatan manusia yang semakin pendek terlihat dari banyaknya anak muda tak mampu melihat jauh, bahkan huruf di papan tulis kelas terbaca buram. Banyak cara modern juga telah dibuat untuk mengatasi hal ini seperti kacamata, lensa kontak, laser, dll.
Karena terlalu mengandalkan kalkulator dan komputer, kemampuan hitung manusia juga menurun. Menghitung uang kembalian tidak bisa tanpa bantuan kalkulator. Otak jadi malas berpikir dan manusia semakin lama semakin tergantung kepada alat. Bila mati listrik, tidak bisa menulis, tidak bisa bekerja. Zaman dulu tidak ada hal yang demikian.
Melihat dari sejarah, kemampuan fisik orang memang mengalami kemunduran. Pada zaman dahulu, orang bisa berjalan seratus li [1 li = 0,5 km, jadi seratus li kurang lebih 32 mil] sehari dan menunggang kuda seribu li dalam sehari, tapi saat ini, sangat sedikit orang-orang biasa bisa melakukan hal ini kecuali untuk beberapa atlet atau orang yang menjalani latihan fisik intensif. Ada kisah bahwa kaisar Guifei Yang dari Chang’an suka makan leci, sehingga istana mengirim orang untuk menjemput leci segar dari Guangdong untuk membayar upeti kepada kaisar. Ketika Yang Guifei mengangkat leci dan memasukkannya ke dalam mulutnya, embun pagi masih berada diantara leci tersebut. Orang bisa bepergian beberapa ribu li dari Guangdong ke Chang'an pada hari yang sama. Sangat sulit untuk perjalanan cepat untuk hari ini orang-orang, bahkan jika mereka mengendarai mobil, sehingga orang-orang menganggap legenda itu sebagai luar biasa.
Semakin lama, kemampuan fisik manusia semakin merosot dan terlalu menggantungkan diri pada perkembangan teknologi modern. Sehingga kemampuan dasar manusia yang sesungguhnya seringkali sekarang dikatakan sebagai “kemampuan supernormal”. Contohnya kemampuan orang yang membawakan leci dari Guangdong ke Chang’an pada hari yang sama, zaman dulu orang menanggapnya normal, namun kini dianggap supernormal.
Latest Entries »
Sabtu, 20 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar